di panggulnya salib nasib
pundak kesetiaan,.
sadar dengan tetesan darah
kepercayaan tak berpaling haluan,.
di bacanya segala wajah di carinya bahasa
manusia yang sejati pada mata,.
bibir,dahi,pipi dalam beribu gerak
dan warna
aura
memutih
memutih
dalam api diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar